Pages

Saturday, April 8, 2017

REVIEW JURNAL 5 KAJIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM KONTRUKSI INDONESIA

REVIEW JURNAL 5
KAJIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM KONTRUKSI INDONESIA

2012-09-09-14-20-44-1088088588.jpeg

Disusun Oleh:

Kelompok                  :    3 (Tiga)
Nama Anggota          :    1. Agam Anwar Raisat                                                                                                                  2. Dimas Prayogi                   
                                 3. Eva Febriani Safitri             
                                        4. Ginza Putri Paramita                                                                                                               5. Soraya Fitriana                  
Kelas                           :  4ID03
Dosen                          :  Febrianti Dwianjani




JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNDARMA
DEPOK
2017
KAJIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM KONTRUKSI INDONESIA
      Nama Pengarang         : Ni Komang Armaeni
      Nomor Jurnal              : ISSN 2303-2693
      Jenis Jurnal                  : Jurnal Universitas
      Paduraksa,  Volume 3 Nomer 2, Desember 2014
Permasalahan yang ada pada jurnal ini adalah:
      Kurangnya perhatian terhadap etika dan profesionalisme dalam bisnis kontruksi di Indonesia oleh penyedia jjasa, pemilik modal, pemerintah, serta seluruh unsur yang terkait didalamnya. Maka mendorong terjadinya pelangarabb-pelanggaran terhadap etika dan profesioanlisme dalam bisnis kontruksi di Indonesia.
Berdasarkan permasalahan yang ada dalam jurnal dapat diketahui solusinya berupa:
      Diperlukannya sebuah sistem manajemen yang profesional dalam bidang kontruksi di Indonesia.
      Sikap dasar dalam bidang kontruksi di Indonesia di dasari dengan ideologi yang dianut Indonesia yaitu pancasila.
      Melakukan kegiatan profesionalisme secara non akademis dengan cara mempekerjakan pekerja yang sudah berpengalaman.
Berdasarkan hasil dari jurnal tersebut berupa:
      Etika dan profesionalisme dalam bisnis kontruksi merupakan suatu studi menyangkut permasalahan dan keputusan moral yang dihadapi.
      Etika dalam bisnis kontruksi di Indonesia yang berjiwakan pancasila adalah aturan main yang harus mengikat setiap pelaku bisnis setiap pelaku bisnis kontruksi, yang apabila dipatuhi secara penuh akan menciptakan ketertiban dan keteraturanperilaku bagi setiap warga negara.
      Perusahaan profesional adalah suatu perusahaan yang telah menerapkan tatacara legalitas seorang pebisnis ddalam bekerja dibidang kontruksi, baik dibidang perencanaan, pelaksanaan, maupun dipengawasan. Seorang itu seorang profesioanl juga harus memiliki keahlian khusus dibidang tertentu dalam lingkup kontruksi bangunan.

       Legalisasi dari suatu perusahaan juga salah satu penentu dari preddikat profesionalism. Untuk mencari ijin keahlian tersebut seorang harus mendaftarkab diri ke Lembaga Penjamin Kontruksi.






Profesionalisme & Etika Profesi dalam Bidang Teknik Industri

Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan.
Profesional sendiri mempunyai arti seorang yang terampil, handal dan sangat bertanggung jawab dalam menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-ciri profesionalisme:
1.      Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2.      Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3.      Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4.      Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Profesi bagi Lulusan Teknik Industri dan Kode Etiknya
Teknik Industri adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana merancang, mengatur dan mengaplikasikan semua faktor-faktor seperti manusia, mesin, metode, material, lingkungan menjadi suatu sistem dalam lingkup yang berhubungan dengan fungsi pabrik, seperti penelitian dasar, penelitian operasional, pengembangan terhadap suatu produk baru, melalui rekayasa-rekayasa industri, desain produk, perancangan sistem kerja, perawatan mesin, sistem produksi hingga pada kualitas hingga ke pelayanan purna jual terhadap produk tersebut.
Teknik Industri memiliki ruang lingkup yang sangat luas tidak hanya dalam penelitian dan desain suatu produk yang berhubungan dengan teknologi tetapi juga mencakup aktivitas bisnis contohnya seperti sistem pemasaran yang dijalankan perusahaan, keuangan, pengembangan sumber daya manusia, dan lain-lain. Kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lain.
Teknik Industri merupakan gabungan dari ilmu matematika, fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti system pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang fundamental dengan prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis keteknikan.  Meskipun merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu, tetapi Teknik Industri tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design). Obyek yang dirancang dalam Teknik Industri adalah sebuah sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain.
Berdasarkan kondisinya dilapangan, seorang sarjana teknik industri tidak hanya dituntut untuk bisa menjalankan atau melaksanakan tugas diatas tetapi juga diharapkan dapat berperan penting dalam suatu pengambilan keputusan sebagai suatu penggagas ide yang mempunyai pengaruh kuat dalam perusahaan. Ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu Sistem Manufaktur, Manajemen Industri, serta Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi.
Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.
Bidang keahlian Manajemen Industri adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Manajemen Industri antara lain adalah Manajemen Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan dan Ekonomi Teknik.
Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi adalah bidang keahlian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan daya saing sistem integral yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah. Bidang keilmuan yang dipelajari di dalam Sistem Industri dan Tekno Ekonomi antara lain adalah Statistika Industri, Sistem Logistik, Logika Pemrograman, Operational Research, dan Sistem Basis Data. Bidang keahlian teknik industry tersebut dapat dijelaskan melalu bagan sebagai berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhouw-Llfh27i2EdhpLY-9YS1ZfNFI6zY0kb4wVmbSjOJEQ6vrRFCz6uEnLGxpxly30GxQHQcLSDVSNuGRBcbQ79ikxriSMB6pBxBnlytJLjAQTcxab5ysnZdpjyqrOtZVgH3hc6ii-VWPQ/s320/Untitled.jpg
Bagan Bidang Keahlian Teknik Industri

            Bidang keahlian Sistem Manufaktur terdiri dari Production Engineer/Officer/Manager, Facility Layout and Plant Designer, Product Design and Development, PPIC Officer/Manager, Maintenance Office/Manager. Bidang keahlian Manajemen Industri terdiri dari Business Excellence Team, Standard and Procedure Development Officer, Marketing Manager, QA (Quality Assurance) Officer/Director, Process Planner, Operations Staff until Directors. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi terdiri dari Plant Energy Manager, Building/Facility Energy Manager, Utility Energy Auditor, Utility Energy Analyst, Consulting Energy Engineer/Manager, DSM Auditor/Manager.
Manajemen produksi (Production Engineer/Officer/Manager) adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Tugas dari manajemen produksi ada dua yakni:
1.        Merancang sistem produksi
2.        Mengoperasikan suatu sistem produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang ditentukan.
Proses produksi meliputi:
1.        Proses ekstraktif, contoh pertambangan batu bara, pertambangan timah.
2.        Proses fabrikasi, contoh perusahaan mebel, perusahaan tas.
3.        Proses analitik, contoh minyak bumi diproses menjadi bensin, solar dan kerosin.
4.        Proses sintetik, contoh proses pembuatan obat, pengolahan baja.
5.        Proses perakitan, contoh perusahaan televisi, perusahaan industry mobil dan motor.
6.        Proses penciptaan jasa-jasa administrasi, contoh lembaga konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.
Ruang lingkup manajemen produksi, yaitu:
1.        Perencanaan sistem produksi
2.        Perencanaan operasi dan sistem pengendalian produksi
Production Engineer/Officer/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu merahasiakan sistem produksi perusahannya, menjaga keamanan dari spesifikasi mutu produk yang dapat meningkatkan kualitas produk menjadi lebih tinggi.
Facility Layout and Plant Designer merupakan salah satu bidang keahlian teknik industri yang tugasnya merancang dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja, bagaimana susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau proses bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga memakan waktu yang berharga. Facility Layout and Plant Designer memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas yang dimiliki perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan dirancangnya, memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak disalahgunakan.
Product Design and Development (Desain dan Pengembangan Produk) merupakan bidang keahlian teknik industri yang tugasnya merancang dan membuat inovasi suatu produk yang akan diproduksi, memilih material yang cocok digunakan untuk produk yang akan dibuat. Produk bukan hanya terus dirancang sepanjang perusahaan terus berdiri, tetapi juga membuat rancangan produk baru untuk bersaing dengan competitor yang lain agar tidak gulung tikar dan memikat masyarakat. Product Design and Development memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai inovasi produk yang belum diluncurkan, tidak membocorkan rahasia perusahaan yang menjadi tolok ukur kemajuan perusahaan.
PPIC Officer/Manager memiliki tugas dalam penyusunan jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas produksi serta bagaimana menyimpannya, untuk memastikan bebas hambatannya proses produksi, tentunya harus memperhatikan bahwa semua material utama dan pendukung harus tersedia ketika produksi dilakukan. PPIC Officer/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan dana untuk pengadaan material sebaik mungkin dengan tidak menyalahgunakannya, tidak membocorkan rahasia dari proses produksi yang dilakukan.
Maintenance Office/Manager memiliki tugas menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb) dalam kondisi optimal melalui manajemen pemeliharaan. Maintenance Office/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu membuat jadwal pemeliharaan mesin, peralatan dsb dengan dana yang telah ditentukan, tidak membocorkan rahasia perusahaan mengenai peralatan apa saja yang di-maintenance secara berkala .
Business Excellence Team memiliki tugas sebagai pemimpin yang membangun sebuah tim kerja yang hebat (bagus), bagaimana membangun tim dengan kerjasama yang baik yang dapat membantu kelancaran proyek tersebut dilaksanakan. Karena dengan adanya Tim Hebat (Super Team), dapat mencapai kesuksesan. Sebagai seorang pimpinan, harus membangun sebuah tim yang hebat agar kesuksesan bisa diraih dengan hasil optimal dan tepat waktu. Business Excellence Team memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu tidak berbicara yang dapat menyinggung rekan satu tim agar selalu terjalin kekompakan, menjaga rahasia masing-masing tim dan menghormatinya sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan, mencari kelebihan masing-masing tim dan menggunakannya secara bijaksana dalam rangka memajukan dan meraih kesuksesan.
Standard and Procedure Development Officer memiliki tugas mengevaluasi standar waktu kerja dan merancang cara kerja manual terbaik. Membuat bagaimana seluruh sistem kerja berjalan dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas yang seharusnya. Standard and Procedure Development Officer memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan, mengetahui kelebihan dan kekurangan pekerja dan menghormatinya dengan tidak memanfaatkan kekurangan masing-masing pekerja.
            Marketing Manager memiliki tugas bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran, bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi. Selain itu, manajer pemasaran juga bertugas sebagai koordinator manajer produk dan manajer penjualan, membina bagian pemasaran serta membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran, membuat laporan pemasaran kepada direksi. Marketing Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata sejujur mungkin kepada konsumen dengan tidak dibuat-buat, menarik perhatian konsumen dengan cara yang tidak curang, tidak memaksa konsumen agar harus tertarik dengan produknya, menjaga rahasia perusahaan mengenai kekurangan produk tersebut.
            QA (Quality Assurance) Officer/Director memiliki tugas menjamin mutu produkyang berasal dari mutu proses yang baik. Kualitas produk merupakan hal yang paling penting, karena konsumen memiliki kebutuhan yang tinggi akan kualitas produks yang baik. QA (Quality Assurance) Officer/Director memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menjaga rahasia perusahaan mengenai peningkatan kualitas produk yang merupakan salah satu rahasia yang paling penting yang membedakan dengan kompetitor lainnya.
Process Planner memiliki tugas mejadwalkan produksi setiap mesin didekorasi, membuat material request (MR) dan manufacturing order (MO), memantau output produksi harian didekorasi, serta menghitung efesiensi produksi. Process Planner memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu memesan material kepada supplier sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
Operations Staff until Directors memiliki tugas memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik (excellence). Operations Staff until Directors memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu dapat menyimpan rahasia kekurangan dan kelebihan fasilitas yang dimiliki perusahaan tersebut, tidak menyalahgunakan fasilitas yang akan dirancangnya, memperbaiki layout seefisien mungkin dengan dana yang tidak disalahgunakan.
Plant Energy Manager memiliki tugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja/ Preparation and selection, pengembangan dan evaluasi karyawan / development and evaluation, Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / compensation and protection. Plant Energy Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menyeleksi tenaga kerja sesuai denga keahlian dibidangnya dengan tidak membocorkan kekurangan dari pekerja tersebut pada saat bekerja, memberikan pertanyaan sejujur mungkin kepada calon pegawai dan tidak memojokkan calon pegawai jika tidak memenuhi spesifikasi pegawai yang dibutuhkan.
Building/Facility Energy Manager memiliki tugas membuat perencanaan keseluruhan proyek, pengerahan (mobilisasi) sumber daya, pengerahan (menggerakkan) partisipasi masyarakat, pengganggaran, pelaksanaan pembangunan yang ditangani langsung oleh pemerintah, koordinasi, pemantauan dan evaluasi, serta melakukan pengawasan. Building/Facility Energy Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu menggunakan sebaik mungkin dana yang telah diberikan untuk pembangunan proyek tersebut, berkata dengan sebaik mungkin kepada pemerintah dengan tidak mengada-ada misalnya penambahan dana pembangunan.
Utility Energy Auditor memiliki tugas menghitung audit energi yang digunakan untuk proyek atau produksi. Energi dihitung untuk mengetahui banyaknya energi yang telah digunakan untuk dilakukan perbaikan selanjutnya agar dapat digunakan lebih efisien dari sebelumnya. Utility Energy Auditor memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata jujur kepada pemilik perusahaan jika energi yang digunakan melebihi batas yang telah ditentukan, melakukan audit dengan sejujur mungkin dan tidak memojokkan suatu bagian dari perusahaan jika terdapat kejanggalan mengenai energi yang telah digunakan.
Utility Energy Analyst memiliki tugas menganalisis energi yang digunakan dalam proses produksi (proyek), merencanakan ulang energi yang akan digunakan selanjutnya untuk proyek selanjutnya secara efisien. Utility Energy Analyst memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu memberikan hasil analisis penggunaan energy secara jujur kepada perusahaan, tidak menyalahgunakan kepercayaan yang telah diberikan sebagai utility energy analyst. Menjaga sebaik mungkin rahasia perusahaan kepada pihak lai yang tidak bersangkutan.
Consulting Energy Engineer/Manager memiliki tugas membantu manajemen konstruksi, mulai dari perizinan, pembangunan, penyerahan/pra operasional, operasional/memanage building, dan juga marketing.  Consulting Energy Engineer/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata sejujur mungkin mengenai apa yang harus dilakukan bagi perusahaan dalam menjalankan proyeknya, tidak menjerumuskan kliennya kepada tindakan-tindakan yang tidak seharusnya dilakukan, membimbing dan member masukan sebaik mungkin agar proyek yang ditanganinya dapat berhasil dan sukses, tidak membocorkan rahasia kliennya kepada pihak lain yang tidak bersangkutan.
DSM Auditor/Manager memiliki tugas meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan yang digunakan oleh perusahaan listrik untuk mempengaruhi pelanggan tentang waktu dan intensitas penggunaan energi listrik sedemikian rupa sehingga dapat merubah kurva beban sesuai dengan dari sisi pasokan perusahaan sehingga saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan listrik. DSM Auditor/Manager memiliki kode etik dalam bekerjanya, yaitu berkata jujur kepada pemilik perusahaan dan tidak memperngaruhi konsumen melalui jalan negative sehingga konsumen tidak lagi mempercayai perusahaan tersebut. Membuat laporan se-transparan mungkin agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dengan menyalahgunakan laporan yang akan dibuatnya.

Sumber:
https://ranisakura.wordpress.com/2010/06/04/ciri-ciri-profesionalisme/
http://prameswari-rizcha.blogspot.co.id/2012/06/profesi-bagi-lulusan-teknik-industri.html

Tuesday, January 24, 2017

Proposal Pendirian Usaha Taman Kanak-Kanak





Disusun Oleh:

                        Nama                           :  1. Eva Febriani Safitri
Kelas                           :  4ID03
                        Dosen                          :  Budi Hermana

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016

BAB I
PENDAHULUAN

 
1.1              Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dan vital dalam kehidupan seseorang, khususnya bagi masa depannya. Oleh karena itu pendidikan yang baik harus mulai diberikan sejak usia dini karena pendidikan awal ialah merupakan yang paling kritis dan paling menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Usia dini (4 sampai 6 tahun) merupakan usia yang oleh sebagian kalangan merupakan usia yang tidak boleh untuk diajari membaca dan menulis. Karena mereka berpendapat bahwa hal ini akan menyebabkan efek negatif bagi anak. Teori inilah yang masih banyak berkembang di kalangan masyarakat. Sebagian kalangan pendidik justru mengatakan yang sebaliknya, bahkan mereka menguatkannya dengan berbagai penelitian ilmiah yang telah dilakukan. Karena menurut mereka, pada usia 2 hingga 3 tahun anak-anak telah memiliki kemampuan untuk mengenal dan membedakan nama-nama benda. Sehingga menurut mereka tidak ada salahnya untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat pada anak didik pada usia dini seperti pelajaran membaca dan menulis misalnya.
Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau di jalur pendidikan luar sekolah. Pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Pendidikan prasekolah diselenggarakan untuk membantu meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta di luar lingkungan keluarga bagi anak usia sebelum memasuki pendidikan dasar. Usia tersebut merupakan masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam masa ini anak tersebut berada pada usia peka untuk menerima rangsangan yang cukup baik, terarah, dan didorong ke tingkat pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga diharapkan kemampuan dasar anak didik dapat berkembang dan tumbuh secara baik dan benar. Oleh karena itu pendidikan dini bagi anak usia prasekolah cukup penting dan sangat menentukan di kemudian hari. Selain hal tersebut di atas, bagi anak yang memperoleh pendidikan di lingkungan prasekolah dapat mempersiapkan diri memasuki pendidikan dasar, sehingga dapat menentukan masa depan anak tersebut agar lebih baik.
Tim pengajar dan fasilitas yang diberikan juga harus berkualitas. Sebagai contoh tim pengajar harus sesuai dengan bidangnya dan fasilitas yang memadai. Taman Kanak-Kanak sebagai lembaga pendidikan pra-sekoiah perlu mendapat perhatian khusus dalam perancangannya. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pada anak-anak usia pra sekolah (usia 0-5 tahun) sebetulnya sangat kreatif Mereka memiliki kreativitas yang alamiah. Kesalahan penanganan pendidikan harus ditekan seminimal mungkin agar anak dapat berkembang secara optimal .Tapi banyak orangtua dan guru tidak menghargai kreativitas dari anak-anak tersebut. Mereka lebih menginginkan anak yang selalu patuh dan melakukan hal-hal yang diinginkan orangtua atau melakukan hal-ha1 yang sama seperti anak lain. Dengan hal-hal seperti itu lingkungan anak menjadi makin tertutup, spontanitas dan inisiatifnya berkurang. Tanpa disadari akibatnya adalah mereka kehilangan minat terhadap hal-hal dalam lingkungan mereka, dan kehilangan kreativitas untuk menjajaki lingkungan mereka. Terkadang tak disadari pula orang dewasa yang bermaksud baik, dengan dalih menanamkan disiplin dan kepatuhan, ternyata tidak memberi kesempatan benih-benih kreativitas anak tumbuh dan berkembang. Kreativitas tidak berarti kebebasan untuk melakukan semaunya. Anak kecil pun harus belajar disiplin dan mengikuti norma dan aturan yang ditentukan dirumah dan disekolah.
Bisnis yang akan saya geluti adalah pendirian Taman Kanak-Kanak Anak Pelangi yang rencananya akan dibangun di Perumahan Griya Bukit Jaya tepatnya di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Dari segi pemilihan lokasi itu ada alasan tersendiri, yaitu terletak di antara beberapa Perumahan padat penduduk dengan jumlah populasi anak-anak yang masuk kriteria usia Taman Kanak-Kanak, keadaan ekonomi setiap keluarga di perumahan itu cukup merata, rata-rata menengah keatas, lingkungan aman dan tertib jadi anak-anak lebih aman dan nyaman dan kelebihan lainnya adalah lokasi tersebut banyak dilalui oleh beberapa trayek angkot dan kendaraan umum lain.

1.2                   Tujuan Perancagan Bisnis
Tujuan perancangan bisnis merupakan hal-hal yang ingin dicapai dalam perancangan bisnis khususnya dalam pendirian taman kanak-kanak. Tujuan dari perancangan Bisnis Taman Kanak-Kanak ini adalah sebagai berikut.
1.        Mendirikan Taman Kanak-Kanak yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan benih kecerdasan dan kreativitas anak sehingga spontanitas dan inisiatif anak dapat berkembang.
2.        Menciptakan anak-anak yang kreatif, terampil, dinamis dan energik.
3.        Menciptakan interior dan Taman Kanak-Kanak yang dapat menarik konsumen.
4.        Memberikan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas anak, sehingga potensi anak dapat berkembang.

1.3                   Manfaat Perancangan Bisnis
Manfaan perancangan bisnis merupakan hal-hal yang diperoleh dari perancangan bisnis yang berguna dalam pendirian taman kanak-kanak. Manfaat dari perancangan bisnis Taman Kanak-Kanak ini adalah sebagai berikut.
1.        Merangsang kreativitas anak.
2.        Kemampuan demikian memang perlu dilatih sejak dini, karena bila tidak anak hanya akan terbiasa melihat satu-satunya jawaban yang benar. Akibatnya untuk berfikir divergen, yaitu kemampuan melihat sebanyak mungkin alternatif jawaban, menjadi kurang berkembang.
3.        Merangsang perkembangan komunikasi anak.
4.        Merangsang perkembangan motorik anak.
5.        Anak-anak diharapkan untuk lebih tangkas dan lincah sehingga dapat tampil lebih percaya diri. Jika anak memiiiki konsep diri yang positif, ia akan terdorong untuk berprestasi dimasa yang akan datang.
6.        Merangsang kecerdasan anak. 



BAB II
STUDI KELAYAKAN


2.1               Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu studi yang meneliti kelayakan suatu proses untuk dilaksanakan, yang biasanya bisnis tersebut merupakan suatu bisnis investasi. Semakin sederhana bisnis yang akan dilaksanakan, semakin sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilakukan. Mengingat pada jaman seperti ini, situasi ekonomi yang semakin sulit, maka sebuah investasi yang dilakukan perlu diadakan suatu studi kelayakan, untuk menghindari resiko salah perhitungan dimasa mendatang.
2.2               Analisis SWOT
Dalam perencaan pendirian sebuah usaha atau bisnis sangat perlu dilakukannya sebuah analisis SWOT, agar tidak terjadi salah perhitungan dalam berbagai aspek. Hasil dari analisis SWOT atas rencana pendirian Taman Kanak-Kanak Anak Pelangi adalah sebagai berikut.
1.         Analisa dari segi kekuatan
Akan diterapakan Stimulasi Holistik dimana anak-anak tidak hanya dididik dalam hal kognitif (tidak hanya hafalan atau sekedar “tahu”), justru akan lebih ditekankan pada aspek sikap dan perilaku anak (pendidikan berkarakter). Pada sisi lain, di samping aspek moral dan agama, juga akan diberikan stimulasi melalui berbagai aspek perkembangan yang lain yaitu seperti aspek fisik, bahasa, sosial emosional, seni dan kemandirian. Taman Kanak-Kanak ini didukung dengan tenaga pengajar yang berkompeten dan telah berpengalaman di bidangnya.
2.         Analisa dari segi kelemahan
Taman Kanak-Kanak ini masih baru atau bahkan belum beroperasi sehingga belum ada kepercayaan penuh dari masyarakat untuk menyerahkan anak-anaknya di Taman Kanak-Kanak ini. Kualitas dari Taman Kanak-Kanak ini belum terbukti dan teruji sehingga bisa timbul keraguan dari orang tua.
3.         Analisis dari segi tantangan
Banyaknya Taman Kanak-Kanak yang telah dahulu berjalan dan bahkan sudah berkualitas outputnya. Kondisi ekonomi, sosial dan politik Indonesia secara umum yang belum kondusif.
4.         Analisis dari segi peluang
Animo masyarakat untuk memasukkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak yang semakin besar, sehingga harus diimbangi dengan jumlah Taman Kanak-Kanak yang memadai.





BAB III
ASPEK PASAR


3.1               Strategi Pemasaran
Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan analis. Pendekatan- pendekatan analis dalam merumuskan strategi pemasaran adalah sebagai berikut.
1.         Faktor Lingkungan
Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi anak-anak yang kriteria usianya sudah cukup untuk mulai masuk Taman kanak-Kanak dan analisis ini juga dilakukan untuk mengetahui jumlah populasi anak-anak yang usianya masih 2 atau 3 tahun sebelum cukup usia  untuk masuk Taman Kanak-Kanak sabagai referensi di tahun ajaran berikutnya.
2.         Faktor Pasar
Setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, tren dan pola perilaku para orang tua calon murid selaku konsumen.
3.         Persaingan
Dalam Kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi pasar pesaing tersebut, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing dan struktur biaya pesaing.
4.         Analisis Kemampuan Internal
Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti teknologi, sumber daya manusia, kekuatan finansial, kekuatan pemasaran dan basis pelanggan yang dimiliki.
5.         Analisis Ekonomi
Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan laba. Analisis ekonomi terdiri dari analisis terhadap komitmen yang diperlukan. Analisis BEP (Break Event Point), penilaian resiko/laba dan analisis faktor ekonomi pesaing.

3.2               Analisis Pasar dan Pemasaran
Dalam analisis ekonomi, perusahaan dapat memperkirakan pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan laba. Setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap perkembangan, tren dan pola perilaku para orang tua calon murid selaku konsumen.
1.          Produk/Jasa Yang Dihasilkan
·         Bidang jasa yang digeluti   : Jasa Pendidikan pra sekolah.
·         Karakteristik produk          : Untuk usia 4 sampai 6 tahun.
·         Pengelompokan produk     : Taman Kanak-Kanak Nol Kecil & Taman Kanak-Kanak Nol Besar
2.         Target Atau Segmen Pasar Yang Dituju
·         Orangtua yang memiliki anak dengan klasifikasi usia yang tepat untuk mengikuti Taman Kanak-Kanak.
·         Orangtua yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang pas dan berkualitas  untuk pengenalan dasar bersekolah sebelum anaknya memasuki sekolah dasar.
3.         Trend Perkembangan Pasar
Permintaan pasar untuk pendirian Taman Kanak-Kanak di daerah Perumnas ini cukup besar karena mereka tertarik dengan fasilitas dan kelebihan Taman Kanak-Kanak ini jika dibandingkan dengan Taman Kanak-Kanak yang lain, diperkirakan ada (minimal) 100 anak usia Taman Kanak-Kanak Nol Kecil dan 150 anak usia Taman Kanak-Kanak Nol Besar. Dari jumlah di atas jumlah rata-rata anak yang memasuki Taman Kanak-Kanak adalah 125 anak.
4.         Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran terdiri dari pengembangan produk dan pengembangan wilayah pemasaran. Pengembangan produk yaitu, penambahan kegiatan Ekstrakurikuler akan terus dilakukan sesuai dengan mode/trend yang berlaku, peningkatan kualitas guru dan metode pengajaran. Pengembangan wilayah pemasaran yaitu, akan direncanakan menjajaki daerah Kota Cirebon untuk perluasan wilayah pemasaran.
5.         Kegiatan Promosi
Kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah pengadaan lomba-lomba untuk anak usia 2 sampai 5 tahun, membagikan seragam gratis untuk angkatan pertama, pemasangan iklan (Brosur/Daftar Harga,  iklan di media cetak local, iklan di radio, masuk di Direktori Bisnis tahunan/yellow pages, selebaran, spanduk), dan personal selling (lobbying dan presentasi penjualan).

3.3               Strategi Penetapan Harga
Harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat lapisan menengah dan menengah ke atas. Ketentuan Pendirian Taman Kanak-Kanak mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Kota Cirebon untuk pendirian Taman Kanak-Kanak adalah sebagai berikut :
1.         Membuat proposal permohonan pendirian Taman Kanak-Kanak yang akan didirikan kepada kelurahan setempat.
2.         Mengajukan proposal permohonan pendirian Taman Kanak-Kanak yang akan didirikan, yang berisi informasi bagaimana bentuk, visi, misi dan melampirkan surat ijin dari kelurahan setempat kepada Dinas Kota Cirebon.
3.         Adapun syarat-syarat yang diperlukan untuk mendirikan Taman Kanak-Kanak ini meliputi:
a.         Minimum 1 kilometer Taman Kanak-Kanak yang ada.
b.        Murid minimum 20 orang.
c.         Menggunakan kurikulum Nasional.
d.        Guru pengajar minimum lulusan PGPK atau yang setara.
e.         Surat-surat yang diperlukan untuk perijinan pendirian:
·         NPWP
·         KTP
·         KSK
·         SK Domisili dari lurah setempat
·         Struktur Organisasi




BAB IV
ASPEK TEKNIS


4.1               Model Pembelajaran
Taman Kanak-Kanak ini didirikan ditempat yang strategis yaitu berada di lingkungan Kabupaten Bogor. Alat transportasi umum yang dapat digunakan untuk sampai ke lokasi ini cukup banyak karena lokasi ini dilalui oleh beberapa trayek angkot. Model pembelajaran yang akan ditawarkan oleh Taman Kanak-Kanak ini bukan hanya memberikan rasa aman dan nyaman pada anak, tapi juga menciptakan atmosfir belajar yang baik guna merangsang minat belajar anak.
1.         Menerapkan Stimulasi Holistik dimana anak-anak tidak hanya dididik dalam hal kognitif (tidak hanya hafalan atau sekedar “tahu”), justru akan lebih ditekankan pada aspek sikap dan perilaku anak (pendidikan berkarakter). Pada sisi lain, di samping aspek moral dan agama, juga akan diberikan stimulasi melelui berbagai aspek perkembangan yang lain yaitu seperti asp-ek fisik, bahasa, social emosional, seni dan kemandirian.
2.         Guru akan diberikan training sebelum menerapkan model pembelajaran Holistik ini di sekolah. Tujuan dari training ini adalah memotivasi dan membentuk guru agar dapat menjadi guru yang ramah dan penyayang yang dapat memotivasi anak serta dengan tulus dapat memberikan cintanya secara tulus pada anak. Dalam training, guru akan memperoleh berbagai pengetahuan terbaru yang aplikatif dapat diterapkan langsung, seperti Pendidikan yang Patut Menurut Perkembangan Anak (Developmentally Appropriate Practices), Pembelajaran yang sesuai dengan Kerja Otak (Brain-based Learning), Metode Belajar Aktif (Student Active Learning & Inquiry-based Learning), Komunikasi Efektif, Manajemen Kelas, Teknik Bercerita, dll. Kemampuan guru ini akan membantu anak di sekolah dalam hal menumbuhkan rasa percaya diri anak, anak merasa aman dan nyaman, mengembangkan perasaan anak bahwa dirinya memiliki kemampuan dan dihargai sebagai seorang individu yang unik. Hubungan emosional yang kuat antara guru dan anak akan terjalin dan menjadi modal utama untuk membantu anak-anak di kelas karena dengan demikian akan terbentuk kepercayaan, juga perasaan aman dan nyaman di kelas.
3.         Model ini juga memberikan kesempatan yang luas pada anak untuk mengembangkan seluruh dimensi holistic yang dimilikinya sebagai seorang manusia. Tidak hanya pengembangan aspek kognitif (otak kiri atau hapalan), tapi juga pengembangan aspek emosi, social, kreativitas dan spiritualitas (otak kanan) yang keseluruhannya tercakup di dalam modul pembelajaran. Dengan metode ini, anak-anak yang kurang aktif dalam komunikasi atau pendiam memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya baik secara verbal melalui gambar, permainan, tulisan ataupun bentuk lainnya sehingga dapat mengurangi rasa takut dan tidak nyaman.
4.         Model pembelajaran ini bertujuan untuk membentu karakter positif anak melalui pengembangan 9 Pilar Karakter secara intensif. Yaitu meliputi aspek mengetahui, mencintai, dan melakukan kebaikan (knowing, loving and acting the good). Metode iniakan membentuk suasana kelas yang bersahabat, kebersamaan, salin mendukung dan menghargai dengan sesama temannya. 9 Pilar Karakter tersebut adalah sebagai berikut.
1.       Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya (love Allah, trust, reverence, loyalty)
2.       Tanggung jawab, Kedisiplinan dan Kemandirian (responsibility, excellence, self reliance, discipline, orderliness)
3.       Kejujuran/Amanah dan Arif (trustworthiness, honesty and tactful)
5.       Hormat dan Santun (respect, courtesy, obedience)
6.       Dermawan, Suka menolong dan Gotong-royong/Kerjasama (love, compassion, caring, empathy, generousity, moderation, cooperation)
7.       Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja keras (confidence, assertiveness, creativity, resourcefulness, courage, determination, enthusiaam)
8.       Kepemimpinan dan Keadilan (justice, fairness, mercy, leadership)
9.       Baik dan Rendah Hati (kindness, friendliness, humility, modesty)
10.   Toleransi, Kedamaian dan Kesatuan (tolerance, flexibility, peacefulness, unity)
Disamping 9 Pilar Karakter di atas, IHF juga mengembangkan meteri untuk mengajarkan kebersihan, kesehatan, kerapian dan keamanan pada anak.
5.         Metode ini juga menyediakan alat bantu mengajar yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Dengan demikian guru dapat memberikan pengalaman belajar yang konkrit, konstektual sehingga merangsang anak belajar secara aktif, menyenangkan dan tanpa beban. Pada umumnya di kelas yang menggunakan metode lama (klasikal), anak akhirnya merasa terbebani kerena penggunaan alat bantu mengajar yang tidak sesuai dengan perkembangan anak, metode mengajar yang tidak sesuai dengan kerja otak dan cara komunikasi guru yang tidak tepat. Karena itulah Model Pembelajaran Holistik Berbasis Karakter ini tepat bagi anak-anak yang kurang aktif dalam berkomunikasi atau anak yang pendiam.
6.         Karena dalam metode pembelajaran ini anak diberikan banyak kesempatan untuk melakukan kegiatan belajar nyata secara langsung (hands-on activities, seprti misalnya kegiatan matematika, sains dan berkebun), maka anak akan memiliki perasaan bahwa dirinya memiliki kemampuan. Perasaan bahwa dirinya mampu akan berkembang pada tumbuhnya rasa percaya diri. Selain itu akan tumbuh pula kerja sama diantara anak. Karakter ini akan membantu anak untuk mengatasi rasa nervous dan menumbuhkan rasa percaya diri bahwa di masa depannya nanti ia akan berhasil.

4.2               Kurikulum Taman Kanak-Kanak Pelangi
a.      Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Kecil
Bulan Juli dan Agustus 2017.
Tema : Panca Indera
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Mewarna bentuk lengkung
Bahasa Inggris
My Body
Bahasa
Menyanyi : Dua Mata Saya, My Body, My Eyes
         Bersyair : Ulang Tahunku
Daya Pikir
Mengenal panca indera
         Mengenal panjang pendek
Daya Cipta
Mengenal huruf : a, i, u, e, o
         Mengenal angka 6-10
Keterampilan
Meronce (membuat kalung)
         Mewarnai dengan krayon
Jasmani
Bermain bubble
Komputer
Pengenalan Mouse
Menari
Malioboro

b.      Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Kecil
Bulan September 2017
Tema : Sekolah
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Mobil Polisi
Bahasa Inggris
Things in the classroom
         Song in the classroom
Bahasa
Menyanyi : Ke Sekolah
Syair : Ibu Guruku
         Bicara lancar dengan kalimat sederhana
Daya Pikir
Memasangkan benda sesuai dengan
pasangannya
Menerangkan dan menunjukan
ruangan-ruangan yang ada di sekolah
Daya Cipta
Mengenal huruf f, fa, fi, fu, fe, fo
Keterampilan
Mencocok pensil
         Menyusun menara dengan 8 kubus
Jasmani
Merangkak dengan berbagai variasi
Komputer
Pengenalan CPU
Menari
Cock a doodle do

c.       Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Kecil
Bulan Oktober 2017
Tema : Makanan dan Minuman
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Semangka
Bahasa Inggris
Fruits
         Coloring picture
Bahasa
Menyanyi : Apple tree, Wahai Kawan
         Syair : Buah Tomat
Daya Pikir
Menerangkan tentang makanan bersih
dan bergizi (4 sehat 5 sempurna)
Menyusun kembali puzzle menjadi
Utuh
Daya Cipta
Menciptakan kreasi dengan stempel
         Mengenal huruf h, ha, hi, hu, he, ho
Keterampilan
Finger painting apel
         Mewarnai dengan krayon
Jasmani
Meloncat dari ketinggian 20cm
Komputer
Puzzle piece (menempatkan gambar dan bingkai pada tempatnya)
Menari
Cock a doodle do
Science
Human Body

d.      Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Kecil.
Bulan November 2017
Tema : Rekreasi
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Naik ke puncak gunung
Bahasa Inggris
Process of rain
         Vocab : Water, sun, wind, cloud, rain
Bahasa
Menyanyi : Naik-naik ke puncak
gunung
         Mengikuti 1-2 perintah sekaligus
Daya Pikir
Menerangkan tentang tanaman
Memasangkan benda sesuai
pasangannya
Daya Cipta
Mengenal m, ma, mi, mu, me, mo
Menciptakan bermacam-macam bentuk
bangunan dari pasir
Keterampilan
Mencontoh bentuk-bentuk sederhana
         Menyepuh bentuk : bunga
Jasmani
Lari
Komputer
Pengenalan Ms. Word
Science
Bugs (In The Jungle)


e.       Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Besar
Bulan Juli dan Agustus 2017
Tema : Panca Indera
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Anak Laki-Laki dan Perempuan
Bahasa Inggris
Sensus
Bahasa
Menyanyi : My Eyes, Dua Mata Saya, Macam-Macam Rasa, Bendera Merah Putih
         Bersyair : Rotiku, My Body
Daya Pikir
Mengenal macam-macam panca indera
dan fungsinya
Mengenal bau-bauan
         Mengenal macam-macam rasa
Daya Cipta
Menggambar bebas
         Menciptakan bentuk dengan puzzle
Keterampilan
Meronce dengan sedotan
         Menulis : b, ba, bi, bu, be,bo
Jasmani
Berjalan lurus angkat tumit

f.       Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Besar
Bulan September 2017
Tema : Sekolah
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Belajar
Bahasa Inggris
Parts of The House
Bahasa
Memperagakan gerakan sederhana
         Mengenal posisi
Daya Pikir
Mengenal konsep waktu
         Mengenal bentuk-bentuk geometri
Daya Cipta
Menciptakan bentuk dari lidi
         Menciptakan kreasi dengan stempel
Keterampilan
Menjahit : Gambar Sepatu
         Menulis : g, ga, gi, gu, ge, go
Jasmani
Meloncat dari ketinggian 20-50 cm
Menari
Tarian “Sajojo”
Science
Part of The Body

g.      Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Besar
Bulan Oktober 2017
Tema : Makanan dan Minuman
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Burger
Bahasa Inggris
I Like (Things we like)
Bahasa
Menyanyi : 4 sehat 5 sempurna, Aku
Anak sehat
         Syair : Buah Tomat
Daya Pikir
Mengenal penambahan dengan benda-
benda
Mengenal kegunaan suatu benda
Mengenal suara huruf awal dari kata
yang berarti
Daya Cipta
Menyusun puzzle
         Melengkapi kalimat
Keterampilan
Jasmani
Senam dengan berbagai variasi
Komputer
Counting (belajar berhitung)
Menari
Tarian “Sajojo”
Science
Human Body

h.      Daftar Kegiatan Murid Taman Kanak-Kanak Nol Besar
Bulan November 2017
Tema : Rekreasi
Bidang Pengembangan
Materi
Menggambar
Pergi ke Danau Toba
Bahasa Inggris
Place of interest
Bahasa
Menyanyi : Naik Delman
         Bersyair : Hari Libur
Daya Pikir
Mengenal sebab akibat
Menyebut perbedaan 2 buah benda
Menunjukkan kejanggalan suatu
gambar
Daya Cipta
Membentuk dengan plastisin
Keterampilan
Melipat perahu
         Menulis : y, ya, yi, yu, ye, yo
Jasmani
Meloncat dari ketinggian 20-50 cm
Komputer
Pengenalan monitor
Menari
Polly put the kettle on

4.3          Analisis Penyusunan Kurikulum
Penyusunan kurikulum Taman Kanak-Kanak dilakukan berdasarkan dari tingkat kebutuhan murid pada usia tersebut dengan kata lain hal-hal yang harus ditanamkan pada usia-usia tersebut. Berdasarkan beberapa buku Pendidikan juga disertai penelusuran terhadap Taman Kanak-Kanak yang sudah ada didapatkan analisa penyusunan kurikulum sebagai berikut:
1.         Belajar berbahasa yang baik dan benar, baik bahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris.
2.         Berdaya Pikir dan Berdaya Cipta.
3.         Berkreasi dan berketerampilan.
4.         Mengenal Komputer.
5.         Mengenal Lingkungan.
6.         Menggerakan tubuhnya dengan dinamis.
7.         Belajar beribadah.
Dalam rangka pengajaran diatas dapat dikembangkan menjadi sebuah kegiatan-kegiatan yang dapat memenuhi segala kebutuhan tersebut, yaitu:
1.         Pelajaran Bahasa Inggris dan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pertemuan sehari-hari.
2.         Mengurutkan benda, menyanyi, bersyair dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menunjang daya pikir anak.
3.         Mengenal dan menulis huruf, angka, menggambar bebas dan kegiatan lainnya yang dapat menunjang daya cipta anak.
4.         Melipat, membentuk sesuatu dari plasitin dan sebagainya yang dapat mengembankan keterampilannya dan kemampuan berimajinasinya.
5.         Pelajaran computer.
6.         Pelajaran Science, dengan mengenalkan alam kepada anak, hal ini dilakukan di luar dengan pengenalan secara langsung ke bendanya, juga divisualisasikan melalui video dan sarana penunjang lainnya.
7.         Kegiatan Jasmani dan Rohani setiap minggunya.

4.4          Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran susunan dari sekumpulan orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan bersama. Struktur organisasi fungsional (functional structure organization) dipilih, karena dapat memberikan spesialisasi dalam pelaksaanaan tugas, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara ketat karena setiap bagian hanya mengatur dan bertanggung jawab atas bagiannya. Struktur organisasi fungsional dirasa cukup tepat untuk diterapkan pada perusahaan ini karena struktur tersebut hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan. Selain itu struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional. Gambaran Struktur organisasi dari Taman Kanak-Kanak Pelangi adalah sebagai berikut.
 

Keterangan :
Direktur
Tugas utama Direktur adalah mengawasi jalannya kegiatan Taman Kanak-Kanak bisa dengan meminta laporan dari Kepala Sekolah atau memantau langsung mulai dari aspek finansial, aspek teknis dan aspek social.
Kepala Sekolah
Tugas utama Kepala Sekolah adalah bertanggung jawab atas kegiatan belajar mengajar dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada Direktur.

Guru Pengajar
Tugas utama Guru Pengajar adalah membuat perencanaan dan menyiapkan materi pelajaran sesuai dengan SAP yang telah ditentukan serta memberikan pengajaran kepada murid.
Administrasi
Bagian Administrasi bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal di luar pengajaran seperti mempersiapkan kebutuhan operasional kegiatan belajar mengajar dan mengelola keuangan.
Satpam
Bertugas untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan Taman Kanak-Kanak.
Cleaning Service
Tugas utama Cleaning Service adalah untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.



BAB V
ASPEK EKONOMI


5.1               Rincian Biaya Investasi Awal
Analisis ekonomi terdiri dari analisis terhadap komitmen yang diperlukan. Analisis BEP (Break Event Point), penilaian resiko/laba dan analisis faktor ekonomi pesaing.Berikut ini adalah rincian biaya investasi awal yang dibutuhkan untuk usaha Taman Kanak-Kanak Anak Pelangi.
a.      Gedung
         Sewa Gedung
      Rp 25.000.000/thn x 2 tahun                       Rp 50.000.000
         Renovasi Gedung                                          Rp 20.000.000
                                                            Total                           Rp   70.000.000
b.      Kebutuhan Ruang Kepala Sekolah.
         Meja Kerja Kep. Sek.                                   Rp      750.000
         Kursi Kep. Sek.                                             Rp      300.000
         Kursi Tamu
      @ Rp 150.000 x 2buah                                 Rp      300.000
         Lemari Kabinet                                             Rp      500.000
         AC                                                                   Rp   2.500.000
         ATK                                                                Rp      300.000
         Aksesoris                                                        Rp      500.000
                                                            Total                           Rp     5.150.000
c.       Kebutuhan Ruang Guru.
         Meja Guru
      @ Rp 350.000 x 5buah                                 Rp   3.550.000
         Kursi Guru
      @ Rp 150.000 x 10buah                               Rp   1.000.000
         Lemari Kabinet
      @ Rp 250.000 x 5buah                                 Rp   1.250.000
         AC                                                                   Rp   2.500.000
         ATK                                                                Rp      300.000
         Aksesoris                                                        Rp      350.000
    
                                                        Total                           Rp     8.950.000
d.      Kebutuhan Ruang Administrasi.
         Meja                                                                Rp      350.000
         Kursi                                                               Rp      150.000
         Komputer                                                      Rp   4.000.000
         Printer                                                            Rp   1.000.000
         Lemari Kabinet                                             Rp      250.000
         ATK                                                                Rp      100.000
                                                            Total                           Rp     5.850.000
e.       Kebutuhan Ruang Kelas.
         Meja
      @ Rp 100.000 x 20 siswa/i x 5 kelas                        Rp 10.000.000
         Loker Kelas
      @ Rp 150.000 x 5 kelas                                Rp      750.000
         Whiteboard
      @ Rp 200.000 x 5 kelas                                Rp   1.000.000
         Televisi 21”
      @ Rp 1.000.000 x 5 kelas                             Rp   5.000.000
         DVD Player
      @ Rp 300.000 x 5 kelas                                Rp   1.500.000
         AC
      @ Rp 2.500.000 x 5 kelas                             Rp 12.500.000
         Karpet
      @ Rp 150.000 x 5 kelas                                Rp      750.000
         Buku-Buku Bacaan
      @ Rp 200.000 x 5 kelas                                Rp     1.00.000
         Mainan
      @ Rp 100.000 x 5 kelas                                Rp      500.000
         ATK
      @ Rp 50.000 x 5 kelas                                  Rp      250.000
         Aksesoris
      @ Rp 750.000 x 5 kelas                                Rp   3.750.000
                                                                  Total                           Rp   37.000.000
f.        Kebutuhan Fasilitas bermain anak.
         Jungkit-Jungkit
      @ Rp 200.000 x 2 buah                                Rp      400.000
         Ayun-Ayun
      @ Rp 150.000 x 5 buah                                Rp      750.000
         Serodotan
      @ Rp 200.000 x 2 buah                                Rp      400.000

         Kolam Pasir
@ Rp 250.000 x 2 buah                                   Rp      500.000
         Ring Basket
      @ Rp 100.000 x 4 buah                                Rp      400.000
         Gawang Sepak Bola
      @ Rp 100.000 x 2 buah                                Rp      200.000
                                                                  Total                           Rp     2.650.000
g.      Kebutuhan Lain-Lain.
         Perlengkapan Cleaning Service                   Rp      300.000
         Perlengkapan Satpam                                  Rp      150.000
         Perlengkapan Mushola                                 Rp      250.000
         Isntalasi Listrik dan Jaringan                      Rp   3.500.000
         Dll.                                                                  Rp   1.500.000
                                                                  Total                           Rp    5.700.000                                                    Total Kebutuhan Investasi               Rp 135.300.000

5.2               Rincian Biaya Tiap Bulan
Analisis ekonomi terdiri dari analisis terhadap komitmen yang diperlukan. Analisis BEP (Break Event Point), penilaian resiko/laba dan analisis faktor ekonomi pesaing.Berikut ini adalah rincian biaya tiap bulan yang dibutuhkan untuk usaha Taman Kanak-Kanak Anak Pelangi.

a.      Gaji
         Kepala Sekolah                                 Rp   3.000.000           
         Wali Kelas
      @ Rp 2.000.000 x 5 orang                Rp 10.000.000
         Guru Bahasa Inggris                         Rp   1.700.000
         Guru Bahasa Arab                            Rp   1.500.000
         Guru Aritmatika                                Rp   1.700.000
         Guru Melukis                                     Rp   1.600.000
         Guru Menari                                      Rp   1.600.000
         Pegawai Administrasi                       Rp   1.150.000
         Satpam                                               Rp   1.000.000
         Office Boy                                          Rp      850.000
                                                Total                           Rp 24.100.000
b.      Biaya Lain-lain.
         Listrik, Air dan Telepon                    Rp   5.000.000
         Biaya Pemeliharaan Fasilitas TK    Rp   2.000.000
         Biaya Pemeliharaan Taman             Rp      250.000
         Biaya Operasional TK                      Rp   2.000.000
         Iuran Kebersihan dan Keamanan   Rp        50.000
                                                Total                           Rp   9.300.000
                                                Total Biaya/bln          Rp 33.400.000

5.3               Rincian Pendapatan Tiap Bulan
Diasumsikan untuk TK Nol Kecil pendaftaran siswa/i-nya mencapai 2 kelas (40 orang). Dan untuk TK Nol Besar pendaftaran siswa/i-nya mencapai 3 kelas (60 orang). Untuk pembukaan kelas pada angkatan tahun pertama, uang pendaftaran tidak dikenakan. Untuk uang iuran (SPP) setiap bulan untuk angkatan tahun pertama mendapat diskon 20%.
Maka perhitungan pendapatan dapat di asumsikan sebagai berikut.
a.      Uang Pendaftaran.
         TK Nol Kecil                                                  Rp                 0
         TK Nol Besar                                                 Rp                 0
b.      Uang SPP/bln.
         TK Nol Kecil (Rp 450.000/bln)
      @ Rp 360.000 x 20 siswa/i x 2 kelas                        Rp 14.400.000
         TK Nol Besar (Rp 600.000/bln)
@ Rp 480.000 x 20 siswa/I x 3 kelas                       Rp 22.800.000
Total Pendapatan/bln                        Rp 43.200.000
Atas dasar perhitungan mengenai Biaya yang dikeluarkan/bln dan asumsi Pendapatan yang masuk tiap bulan, maka bisa diketahui Laba/Rugi yang akan diterima dari bisnis Taman Kanak-Kanak ini. Berikut adalah perhitungan prakiraan Laba/Rugi yang akan diterima TK Anak Pelangi.
Laba/Rugi = Pendapatan – Biaya.
         Total Pendapatan yang diterima tiap bulan                      Rp 43.200.000
         Total Biaya yang dikeluarkan tiap bulan                           Rp 33.400.000
                                          Laba/Rugi TK Anak Bangsa      Rp   9.800.000
Dari perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa TK Anak Pelangi akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 9.800.000 tiap bulan atau Rp 117.600.000 untuk setahun.
Q.     Break Event Point (BEP)
Berikut ini adalah perhitungan Break Event Point (BEP) TK Anak Pelangi:
         Investasi Awal                                               Rp 135.300.000
         Profit
                                                Pendapatan                                 Rp 43.200.000
                                                Biaya                                            Rp 33.400.000
                                                                                          Profit   Rp   9.800.000
BEP = Investai : Profit
Rp 135.300.000 : Rp 9.800.000 = 13,8 bulan.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka Break Event Point (BOP) akan terjadi pada bulan ke-14.





.     BAB V
ASPEK EKONOMI


6.1               Kesimpulan
Melihat dari perhitungan aspek pasar, aspek teknis dan aspek ekonomi, dapat diambil kesimpulan bisnis ini layak untuk didirikan, karena dari segi pasar bisnis ini mendapat minat yang cukup besar dari masyarakat, dari segi teknik bisnis ini dapat dipenuhi kebutuhannya, dan dari segi ekonominya bisnis ini mendapat angka-angka yang menguntungkan.

6.2               Saran
Untuk menarik minat orangtua calon murid agar mau menyekolahkan anaknya di Taman Kanak-Kanak ini perlu selalu dilakukan peng up date-an terhadap metode dan cara belajar yang sedang nge-trend dan pastinya lebih efektif dan efisien dari metode dan cara belajar yang biasa diterapkan atau dipakai sehari-hari dan juga perlunya penambahan ekskul-ekskul yang dapat mengembangkan kreativitas dan bakat anak seperti misalnya Ekskul Drum Band Anak-Anak. Karena dengan dilakukannya hal itu akan menjadi nilai tambah dalam meningkatkan kualitas Taman Kanak-Kanak ini dan juga dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi penilaian orangtua agar lebih tertarik untuk memasukan anaknya Taman Kanak-Kanak ini.






Read more: http://albarnation.blogspot.com/2012/08/membuat-menu-bar-dan-cara-settingnya.html#ixzz2Mvtys4ot